Di dalam berebut lawang di sinilah letak kemeriahan dari seleluruh rangkaian acara pernikahan karena di dalam berbalas pantun masing-masing yang berbalas pantun saling mengeluarkan pantun-pantun yang terbaiknya dan terkedang ada lelucon atau gelak tawa dari si pemantun dan penonton. Berikut ini saya akan tampilkan salah satu video dari acara berebut lawang tersebut yang kebetulan juga saya yang mengambil atau mendokumentasikan salah satu moment tersebut
Di dalam berebut lawang rombongan dari penganten laki-laki lebih dahulu memasuki rumah penganten perempuan sedangkan penganten laki-laki dan rombongan pemain hadra tetap di tempat sambil mendengar atau menunggu pemantun sambil berbalas pantun. Sesudah berbalas pantun biasanya ditutup dengan memberikan sejumlah uang setelah terjadi kesepakatan antara sesama pemantun seperti contoh yang saya jelaskan di atas
pintu pertama adalah halaman dari rumah penganten perempuan si pemantun dari pihak perempuan mengajak tukang tanak sambil tukang tanak membawa kerak nasi. Pintu kedua biasanya di pintu rumah penganten perempuan biasanya juga si pemantun dari pihak perempuan mengajak mak panggung atau tukang masak.Pintu Ketiga ketiga biasanya di pintu kamar penganten perempuan si pemantun perempuan dan pemantun dari pihak laki mengajak mak inang ikut berpantun.
Rangkaian terakhir dari acara berebut lawang di tutup dengan persembahan permainan hadra untuk kedua penganten yang permainan hadra berisi shlawatan dan do'a dan setelah hadra maka biasanya pemantun akan memberikan nasehat untuk kedua penganten dalam mengarungi kehidupan setelah berumah tangga dan hidup dalam kehidupan keluarga sakinah mawaddah warrahmah.
0 komentar:
Post a Comment